Halo, guys! Pernah dengar istilah "9 Naga Indonesia"? Kalau kalian suka ngulik dunia bisnis dan kekayaan, pasti nggak asing lagi dong sama sebutan ini. Jadi, 9 Naga Indonesia itu merujuk pada sembilan pengusaha super kaya dan berpengaruh yang dianggap punya kekuatan luar biasa dalam mengendalikan roda perekonomian di Indonesia. Mereka ini bukan sembarang orang, lho. Para 9 Naga Indonesia ini adalah tokoh-tokoh visioner yang membangun kerajaan bisnisnya dari nol, bahkan ada yang sudah ada dari zaman Orde Baru. Gimana nggak bikin penasaran, kan? Siapa aja sih mereka? Dan apa aja sih bisnis yang mereka kelola sampai bisa jadi raksasa seperti sekarang? Yuk, kita bedah satu per satu, tapi ingat, ini cuma sebutan populer ya, bukan berarti mereka benar-benar punya kekuatan mistis, hehe.

    Sebutan "9 Naga" ini mulai populer di era 1990-an, guys. Waktu itu, ada beberapa pengusaha Tionghoa yang disebut-sebut punya kedekatan dan pengaruh besar sama kekuasaan. Nah, mereka inilah yang kemudian diidentifikasi sebagai "9 Naga". Kenapa disebut naga? Naga itu kan simbol kekuatan, keberuntungan, dan kemakmuran dalam budaya Tionghoa. Jadi, penggunaan istilah ini menggambarkan betapa besarnya pengaruh dan kesuksesan para pebisnis ini. Mereka nggak cuma sukses di satu bidang, tapi merambah ke berbagai sektor, mulai dari properti, perbankan, manufaktur, sampai media. Keren banget, kan? Pastinya perjalanan mereka nggak mudah, penuh lika-liku, strategi brilian, dan tentu saja, networking yang kuat. Mari kita lihat siapa saja yang sering disebut-sebut dalam lingkaran 9 Naga Indonesia ini, dan bagaimana mereka membangun imperium bisnisnya.

    1. Liem Sioe Liong (Soedono Salim)

    Kalau ngomongin 9 Naga Indonesia, nama Liem Sioe Liong atau yang lebih dikenal dengan nama Sudono Salim itu wajib banget disebut pertama. Beliau ini adalah sosok legendaris di dunia bisnis Indonesia, pendiri Salim Group yang luar biasa besar. Bayangin aja, guys, kerajaan bisnisnya itu mencakup hampir semua lini kehidupan kita. Mulai dari Indofood yang bikin kita nggak bisa lepas dari mie instan kesayangan, Bogasari yang jadi sumber tepung buat roti dan mie, sampai bank BCA yang jadi andalan banyak orang buat transaksi. Nggak cuma itu, Grup Salim juga merambah ke sektor semen (Indocement), otomotif, perkebunan, properti, sampai telekomunikasi. Sudono Salim ini benar-benar visioner. Beliau memulai bisnisnya dari nol di Kudus sebagai pedagang cengkeh dan bahan baku rokok. Dari situ, dengan ketekunan dan keberaniannya, beliau ekspansi terus sampai jadi salah satu orang terkaya di Asia pada masanya. Kisah suksesnya ini jadi inspirasi banyak pengusaha muda di Indonesia. Beliau membuktikan kalau dengan kerja keras, cerdas, dan kemampuan melihat peluang, apa pun bisa diraih. Meskipun beliau sudah tiada, warisan bisnisnya terus berjalan dan berkembang di bawah kepemimpinan anak cucunya. Pengaruh Grup Salim terhadap perekonomian Indonesia itu nggak main-main, guys. Mereka bukan cuma menciptakan lapangan kerja, tapi juga jadi pemain utama di berbagai industri strategis. Jadi, kalau kita bicara tentang 9 Naga Indonesia, Sudono Salim itu ibarat sang naga tertua dan terkuat yang meletakkan fondasi bagi banyak kesuksesan bisnis lainnya.

    Perjalanan Sudono Salim ini memang luar biasa, guys. Beliau lahir di Fujian, Tiongkok, dan merantau ke Indonesia di usia muda. Awalnya, beliau berdagang bahan baku rokok, tapi dengan kecerdasan bisnisnya, beliau melihat peluang di industri lain. Salah satu terobosannya adalah mendirikan PT Djaja Djaja Sampurna yang kemudian menjadi cikal bakal Indofood. Siapa sih yang nggak kenal Indomie? Produk ini bukan cuma jadi makanan pokok di Indonesia, tapi juga diekspor ke berbagai negara. Ini menunjukkan betapa kuatnya branding dan jangkauan produk yang diciptakan oleh Grup Salim. Selain itu, beliau juga berperan besar dalam pendirian Bank Central Asia (BCA) yang sekarang jadi salah satu bank terbesar di Indonesia. Keberaniannya dalam berinvestasi dan kemampuannya mengelola risiko jadi kunci kesuksesannya. Beliau juga dikenal punya hubungan yang baik dengan pemerintah, yang tentu saja memudahkannya dalam mengembangkan bisnisnya. Namun, perlu diingat, kesuksesan beliau bukan semata-mata karena kedekatan politik, tapi juga karena strategi bisnis yang matang dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan zaman. Meskipun mendapat julukan "9 Naga", fokus utama Sudono Salim adalah membangun kerajaan bisnis yang solid dan berkelanjutan. Beliau juga dikenal sebagai filantropis yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial, menunjukkan sisi lain dari seorang pengusaha sukses. Sampai akhir hayatnya, beliau terus aktif dalam mengelola bisnisnya, meninggalkan warisan yang tak ternilai bagi Indonesia.

    2. Eka Tjipta Widjaja (Oei Ek Tjhong)

    Nah, kalau ada satu nama lagi yang identik dengan 9 Naga Indonesia, itu pasti Eka Tjipta Widjaja. Beliau adalah pendiri Grup Sinar Mas yang juga punya kerajaan bisnis super duper besar. Sinar Mas itu udah kayak raksasa yang merambah ke mana-mana, guys. Mulai dari kertas (Asia Pulp & Paper/APP), perbankan (Bank Sinarmas), agrobisnis (perkebunan sawit, minyak goreng), properti (pembangun pusat perbelanjaan dan perumahan), sampai sektor energi. Eka Tjipta Widjaja ini punya visi yang sangat luas dan keberanian untuk ekspansi ke berbagai bidang yang mungkin nggak terpikirkan oleh orang lain. Beliau memulai karirnya dari nol di Makassar sebagai pedagang kecil. Dari situ, dengan kegigihan dan kemampuan membaca pasar, beliau terus tumbuh dan akhirnya mendirikan Sinar Mas Group. Siapa sih yang nggak tahu produk-produk dari Sinar Mas? Mulai dari kertas Sinar Dunia yang kita pakai sehari-hari, sampai minyak goreng Filma yang ada di dapur kita. Semuanya adalah bagian dari imperium bisnis yang dibangun oleh Eka Tjipta Widjaja. Kisah hidupnya juga penuh inspirasi, dari seorang perantau yang memulai dari bawah, hingga menjadi salah satu konglomerat paling berpengaruh di Indonesia. Beliau membuktikan bahwa dengan kerja keras, inovasi, dan keberanian mengambil risiko, mimpi besar bisa terwujud.

    Cerita Eka Tjipta Widjaja ini nggak kalah menarik, guys. Beliau lahir di Fujian, Tiongkok, dan datang ke Indonesia di usia muda. Awalnya, beliau berjualan barang-barang kelontong di Makassar. Kegigihan dan kejeliannya dalam melihat peluang bisnis jadi modal utamanya. Beliau kemudian merambah ke bisnis kopra, lalu ke bisnis kertas. Pendirian PT Indah Kiat Pulp and Paper pada tahun 1970 jadi tonggak penting dalam sejarah Sinar Mas. Dari situ, bisnisnya meroket dan merambah ke berbagai sektor lainnya. Pendirian APP menjadi salah satu langkah strategis yang membuat Sinar Mas jadi pemain utama di industri pulp dan kertas global. Selain itu, beliau juga nggak ragu untuk masuk ke sektor keuangan dengan mendirikan Bank Sinarmas, serta merambah ke bisnis properti dan agrobisnis. Grup Sinar Mas di bawah kepemimpinannya tumbuh menjadi salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia, bahkan di Asia. Beliau dikenal sebagai sosok yang visioner dan pekerja keras, nggak pernah lelah untuk terus mengembangkan bisnisnya. Bahkan di usia senja, beliau masih aktif dalam mengelola perusahaan. Pengaruhnya terhadap perekonomian Indonesia sangat signifikan, mulai dari penciptaan lapangan kerja hingga kontribusinya terhadap ekspor nasional. Beliau adalah bukti nyata bahwa dengan tekad yang kuat dan strategi yang tepat, seorang perantau bisa membangun kerajaan bisnis yang gemilang. Beliau meninggalkan warisan yang luar biasa bagi Indonesia, dan namanya akan selalu dikenang sebagai salah satu pengusaha paling sukses.

    3. Bambang Trihatmodjo

    Nah, kalau yang satu ini agak beda, guys. Bambang Trihatmodjo adalah putra dari mantan Presiden Soeharto. Sebagai anak dari orang nomor satu di Indonesia pada masanya, Bambang Trihatmodjo tentu punya akses dan peluang bisnis yang luar biasa. Beliau dikenal memiliki sejumlah perusahaan yang bergerak di berbagai sektor. Salah satu yang paling dikenal adalah PT Global Mediacom Tbk (sebelumnya PT MNC Investama Tbk), yang bergerak di bidang media dan telekomunikasi. Perusahaan ini menaungi berbagai media ternama seperti RCTI, Trijaya FM, dan media online. Selain itu, Bambang Trihatmodjo juga punya bisnis di sektor properti dan energi. Koneksi dan pengaruhnya di masa Orde Baru tentu sangat membantunya dalam mengembangkan bisnisnya. Namun, seperti banyak pengusaha lain yang punya kedekatan dengan kekuasaan, bisnisnya juga nggak lepas dari kontroversi. Terlepas dari itu, Bambang Trihatmodjo adalah salah satu figur penting yang sering disebut dalam lingkaran 9 Naga Indonesia karena besarnya aset dan pengaruh bisnis yang pernah dimilikinya. Kemampuannya dalam membangun jaringan dan memanfaatkan peluang jadi kunci kesuksesannya, meskipun seringkali dikaitkan dengan latar belakang keluarganya.

    Bambang Trihatmodjo, sebagai putra Presiden Soeharto, memang punya posisi yang unik dalam lanskap bisnis Indonesia. Di bawah payung Bimantara Citra (yang kemudian menjadi Global Mediacom), ia membangun kerajaan bisnis yang mencakup berbagai sektor vital. Mulai dari media massa seperti RCTI, yang menjadi pelopor televisi swasta di Indonesia, hingga bisnis telekomunikasi, periklanan, dan bahkan sempat merambah ke otomotif dan energi. Pengaruhnya di era Orde Baru tidak bisa dipungkiri, memberikan akses dan kemudahan dalam menjalankan berbagai proyek besar. Ia dikenal sebagai sosok yang ambisius dan mampu melihat peluang di sektor-sektor yang sedang berkembang pesat. Meskipun seringkali dikaitkan dengan keuntungan yang diperolehnya berkat posisi ayahnya, Bambang Trihatmodjo juga menunjukkan kemampuan manajerial dan strategi bisnis yang cukup mumpuni dalam mengelola aset-asetnya. Namun, seiring dengan jatuhnya rezim Orde Baru, beberapa bisnisnya mengalami perubahan signifikan, dan beberapa di antaranya bahkan dijual atau direstrukturisasi. Kisah bisnisnya menjadi cerminan bagaimana politik dan bisnis saling terkait erat di Indonesia pada masa lalu. Ia adalah salah satu contoh nyata bagaimana kekuasaan dapat membuka pintu peluang bisnis yang sangat besar, namun juga membawa risiko dan sorotan publik yang tak terhindarkan. Kekayaan dan pengaruhnya pada masanya menjadikannya salah satu nama yang tak terpisahkan dari daftar 9 Naga Indonesia.

    4. Anthony Salim

    Anthony Salim adalah putra dari Sudono Salim, sang pendiri Grup Salim. Sebagai pewaris tahta kerajaan bisnis Salim Group, Anthony Salim tentu punya tanggung jawab besar untuk melanjutkan dan mengembangkan warisan ayahnya. Di bawah kepemimpinannya, Grup Salim terus bertumbuh dan melebarkan sayapnya. Ia dikenal sebagai pemimpin yang strategis dan cakap dalam mengelola perusahaan-perusahaan raksasa seperti Indofood dan Bogasari. Di bawah arahannya, Indofood tidak hanya menjadi pemimpin pasar di Indonesia, tapi juga merambah pasar internasional. Kemampuannya dalam negosiasi dan mengambil keputusan penting terus memperkuat posisi Grup Salim di berbagai industri. Anthony Salim juga dikenal sebagai pribadi yang cukup tertutup, namun keberhasilannya dalam menjaga dan mengembangkan bisnis keluarga ini membuktikan kapasitasnya sebagai seorang pemimpin bisnis kelas dunia. Ia adalah penerus yang berhasil menjaga nama besar Salim Group tetap bersinar dan bahkan terus berinovasi di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat. Pengaruhnya dalam industri makanan dan minuman serta sektor lainnya sangatlah besar, menjadikannya salah satu figur penting dalam daftar 9 Naga Indonesia.

    Sebagai generasi penerus dari Sudono Salim, Anthony Salim memikul beban besar untuk meneruskan dan mengembangkan warisan Grup Salim yang begitu luas. Di bawah kepemimpinannya, Grup Salim terus menunjukkan taringnya sebagai salah satu konglomerat terbesar di Indonesia. Ia dikenal sebagai pribadi yang fokus pada operasional dan efisiensi, memastikan bahwa perusahaan-perusahaan di bawah naungannya, seperti Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dan Bogasari Flour Mills, terus berinovasi dan mempertahankan posisinya di pasar. Kepiawaiannya dalam mengelola rantai pasok global dan ekspansi pasar internasional menjadi kunci keberhasilan Indofood menembus pasar-pasar baru di luar negeri. Ia tidak hanya meneruskan bisnis tradisional, tetapi juga terbuka terhadap inovasi dan diversifikasi. Misalnya, Grup Salim juga aktif dalam investasi di sektor teknologi dan digital. Ketenangan dan ketegasannya dalam mengambil keputusan strategis seringkali menjadi sorotan, namun hasil nyata dari kepemimpinannya membuktikan bahwa ia adalah pewaris yang kompeten. Ia berhasil mempertahankan citra kuat Grup Salim di mata publik dan investor, meskipun ia sendiri cenderung menghindari sorotan media. Kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia terus berlanjut melalui penciptaan lapangan kerja, pasokan pangan yang stabil, dan investasi di berbagai sektor strategis. Anthony Salim adalah contoh pemimpin bisnis yang berhasil menjaga nama besar keluarganya tetap relevan dan terus berkembang di era modern.

    5. Ciputra

    Siapa sih yang nggak kenal Ciputra? Beliau adalah raja properti Indonesia, pendiri Ciputra Group. Perusahaan ini telah membangun ribuan proyek properti, mulai dari perumahan, kawasan industri, sampai pusat perbelanjaan, di berbagai kota di Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri. Visi dan inovasinya dalam dunia properti sungguh luar biasa. Ciputra nggak cuma membangun gedung, tapi juga menciptakan kawasan hunian yang terintegrasi dan berkembang. Beliau memulai karirnya dari nol dengan membangun perusahaan konstruksi, lalu merambah ke pengembangan properti. Pendirian Ciputra Group menjadi bukti kejeliannya melihat peluang di sektor properti yang terus berkembang. Nama Ciputra sendiri sudah menjadi brand yang sangat kuat dan identik dengan kualitas dan kepercayaan di industri properti. Beliau juga dikenal sebagai mentor bagi banyak pengusaha muda, sering berbagi pengalaman dan kiat-kiat suksesnya. Pengaruhnya dalam mengubah lanskap perkotaan di Indonesia sangatlah besar, menciptakan hunian dan pusat bisnis yang modern. Beliau adalah salah satu 9 Naga Indonesia yang paling dihormati karena kontribusinya yang nyata dalam pembangunan infrastruktur dan ekonomi.

    Ciputra atau Tjie Tjoen Ho adalah sosok fenomenal di dunia properti Indonesia. Sejak awal karirnya, beliau sudah menunjukkan jiwa wirausaha yang membara. Memulai dengan membangun perusahaan konstruksi, beliau kemudian beralih ke pengembangan properti dan mendirikan Ciputra Group. Proyek-proyek besarnya seperti CitraLand, CitraGarden, dan Ciputra World telah mengubah wajah banyak kota di Indonesia. Beliau bukan hanya sekadar membangun, tetapi juga menciptakan ekosistem bisnis dan hunian yang berkelanjutan. Pendekatannya yang inovatif dalam pengembangan kawasan terpadu, yang menggabungkan hunian, komersial, dan fasilitas publik, menjadi standar baru dalam industri properti. Semangatnya untuk terus berkarya dan berbagi ilmu membuatnya menjadi inspirasi bagi banyak generasi. Beliau aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan pendidikan, serta mendirikan universitas yang menyandang namanya, yang menunjukkan komitmennya untuk pengembangan sumber daya manusia. Pengaruh Ciputra Group dalam penyerapan tenaga kerja dan kontribusinya terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sangatlah signifikan. Beliau membuktikan bahwa dengan visi jangka panjang dan komitmen terhadap kualitas, sebuah bisnis bisa tumbuh menjadi raksasa yang memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Nama Ciputra terus bergema sebagai simbol kesuksesan dalam bisnis properti dan kewirausahaan di Indonesia.

    6. Aburizal Bakrie

    Aburizal Bakrie, atau yang akrab disapa Ical, adalah pemimpin dari Grup Bakrie, salah satu konglomerat terbesar di Indonesia. Grup Bakrie punya sejarah panjang dan bergerak di berbagai sektor, mulai dari pertambangan (batu bara), energi, media (TV One), properti, sampai telekomunikasi. Kecerdasan bisnisnya terlihat dari kemampuannya dalam mengakuisisi dan mengembangkan berbagai perusahaan. Di bawah kepemimpinannya, Grup Bakrie mengalami berbagai perubahan dan restrukturisasi. Meskipun sempat menghadapi berbagai tantangan, seperti kasus lumpur Lapindo yang kontroversial, Grup Bakrie tetap menjadi pemain utama dalam perekonomian Indonesia. Pengaruhnya dalam dunia bisnis dan politik cukup signifikan, mengingat latar belakang keluarganya dan posisinya sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada masanya. Ia adalah salah satu figur penting yang sering diasosiasikan dengan kekuatan ekonomi di Indonesia. Kemampuannya dalam mengelola aset yang besar dan beradaptasi dengan perubahan ekonomi menjadikannya salah satu nama yang patut diperhitungkan dalam daftar 9 Naga Indonesia.

    Aburizal Bakrie mewarisi dan mengembangkan Grup Bakrie, sebuah entitas bisnis yang telah malang melintang di industri Indonesia selama beberapa dekade. Mulai dari bisnis pertambangan batu bara yang menjadi salah satu pilar utama, hingga ekspansi ke sektor energi, telekomunikasi, dan media melalui TV One. Grup Bakrie dikenal sebagai salah satu konglomerat yang paling terdiversifikasi di Indonesia. Ical, dengan latar belakang pendidikannya di bidang teknik elektro dan bisnis, memiliki pendekatan yang strategis dalam mengelola bisnisnya. Ia dikenal sebagai negosiator ulung dan mampu mengambil keputusan-keputusan berani, meskipun beberapa di antaranya menuai kontroversi, seperti yang terjadi pada kasus Lapindo. Namun, kemampuannya untuk terus bertahan dan mengembangkan bisnis di tengah berbagai tantangan menunjukkan ketangguhan dan visi bisnisnya. Ia juga pernah memegang peran penting dalam dunia politik sebagai Ketua Umum Partai Golkar, yang menunjukkan keterkaitan erat antara dunia bisnis dan politik di Indonesia. Pengaruhnya dalam kebijakan ekonomi dan industri tidak dapat diabaikan. Meskipun menghadapi gejolak, Grup Bakrie di bawah kepemimpinannya tetap menjadi salah satu kekuatan ekonomi yang signifikan, terus berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja dan pembangunan ekonomi nasional.

    7. Hashim Djojohadikusumo

    Hashim Djojohadikusumo adalah pengusaha sukses yang dikenal sebagai pendiri Arsari Group. Beliau memiliki bisnis yang terdiversifikasi, mulai dari pertambangan, perkebunan, energi, sampai kehutanan. Salah satu perusahaan terbesarnya adalah PT Semen Cibinong (sekarang PT Holcim Tbk), yang menunjukkan skala bisnisnya yang luar biasa. Hashim dikenal sebagai sosok yang cerdas dan visioner dalam melihat peluang bisnis. Keberaniannya dalam berinvestasi di sektor-sektor strategis menjadikannya salah satu pemain kunci dalam perekonomian Indonesia. Selain itu, beliau juga dikenal sebagai politisi dan memiliki hubungan yang dekat dengan beberapa tokoh penting di Indonesia. Kombinasi antara keahlian bisnis dan jaringan politiknya menjadi faktor penting dalam kesuksesan bisnisnya. Ia adalah salah satu contoh pengusaha yang berhasil membangun imperium bisnisnya dari nol dengan kerja keras dan strategi yang jitu. Pengaruhnya dalam industri pertambangan dan energi sangatlah besar, menjadikannya salah satu dari 9 Naga Indonesia yang disegani.

    Hashim Djojohadikusumo, seorang pebisnis ulung dan pendiri Arsari Group, adalah salah satu nama yang sering disebut dalam daftar 9 Naga Indonesia. Latar belakang pendidikannya di bidang ekonomi dan bisnis internasional memberikannya bekal yang kuat untuk menavigasi dunia usaha. Bisnisnya mencakup spektrum yang luas, mulai dari energi, pertambangan, perkebunan, hingga kehutanan. Beliau dikenal karena keberaniannya dalam melakukan akuisisi strategis dan investasinya di sektor-sektor yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi. Salah satu pencapaiannya yang paling dikenal adalah perannya dalam pengembangan PT Semen Cibinong menjadi salah satu produsen semen terbesar di Indonesia. Jaringan bisnis dan koneksi politiknya yang luas, ditambah dengan kemampuan analisis pasar yang tajam, memungkinkannya untuk terus berekspansi dan memperkuat posisinya. Hashim juga aktif dalam berbagai forum bisnis internasional, menunjukkan pandangan globalnya dalam mengembangkan usaha. Meskipun ia cenderung menjaga privasinya, kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia melalui penciptaan lapangan kerja dan investasi di sektor-sektor vital tidak dapat diremehkan. Ia adalah representasi dari pengusaha Indonesia yang berhasil membangun kekayaan dan pengaruh melalui strategi bisnis yang cerdas dan jaringan yang kuat.

    8. James Riady

    James Riady adalah CEO Lippo Group, salah satu konglomerat terbesar di Indonesia. Lippo Group memiliki bisnis yang sangat terdiversifikasi, mulai dari properti (Lippo Karawaci, Lippo Mall), keuangan (Bank Nobu), kesehatan (Siloam Hospitals), pendidikan (Universitas Pelita Harapan), media, hingga ritel. Visi dan keberaniannya dalam mengembangkan bisnis di berbagai sektor menjadikannya salah satu pengusaha paling berpengaruh di Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, Lippo Group terus berinovasi dan menciptakan tren baru di berbagai industri. Kemampuannya dalam membaca pasar dan beradaptasi dengan perubahan zaman adalah kunci kesuksesannya. Ia dikenal sebagai sosok yang religius dan juga aktif dalam kegiatan sosial. Pengaruh Lippo Group dalam kehidupan masyarakat Indonesia sangatlah besar, mulai dari tempat tinggal, belanja, hingga layanan kesehatan dan pendidikan. James Riady adalah salah satu figur sentral dalam 9 Naga Indonesia yang terus memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian negara.

    Sebagai nahkoda Lippo Group, James Riady telah membawa konglomerasi ini menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di Indonesia. Dengan portofolio bisnis yang sangat luas, mulai dari pengembangan properti berskala masif seperti Lippo Village dan pusat perbelanjaan Lippo Mall, hingga layanan kesehatan kelas dunia melalui Siloam Hospitals, dan institusi pendidikan unggulan seperti Universitas Pelita Harapan. Pendekatan bisnisnya yang terintegrasi memungkinkan sinergi antar unit bisnis, menciptakan ekosistem yang kuat dan saling mendukung. James Riady dikenal sebagai pemimpin yang visioner dan berani mengambil risiko, tidak ragu untuk berinvestasi di sektor-sektor yang menjanjikan pertumbuhan jangka panjang. Ia juga piawai dalam membangun jaringan kemitraan strategis, baik di dalam maupun luar negeri. Meskipun terkadang menghadapi sorotan publik terkait isu-isu bisnis, kemampuannya dalam mengelola dan mengembangkan aset yang begitu besar patut diacungi jempol. Ia adalah representasi dari pengusaha modern yang mampu menggabungkan inovasi, strategi bisnis yang matang, dan pandangan global untuk mencapai kesuksesan. Kontribusi Lippo Group terhadap penciptaan lapangan kerja dan pembangunan infrastruktur di Indonesia sangatlah signifikan, menjadikannya salah satu pilar penting dalam lanskap bisnis nasional.

    9. Dato Sri Tahir

    Dato Sri Tahir, atau yang lebih dikenal sebagai Tahir, adalah pendiri Mayapada Group. Beliau adalah pengusaha sukses dengan bisnis yang bergerak di berbagai sektor, seperti perbankan (Bank Mayapada), properti, ritel (Matahari Departement Store - pernah dimiliki), media, dan rumah sakit. Kecerdasan bisnisnya dan kemampuannya dalam melihat peluang pasar menjadikannya salah satu pengusaha terkaya di Indonesia. Tahir memulai karirnya dari nol dan membangun kerajaan bisnisnya dengan kerja keras dan kegigihan. Beliau dikenal sebagai sosok yang dermawan dan aktif dalam kegiatan sosial, seringkali memberikan sumbangan besar untuk pendidikan dan kesehatan. Pengaruh Mayapada Group dalam perekonomian Indonesia sangatlah besar, dan Tahir sendiri menjadi salah satu figur inspiratif bagi banyak pengusaha muda. Ia adalah salah satu dari 9 Naga Indonesia yang menunjukkan bahwa kesuksesan bisnis dapat berjalan seiring dengan kepedulian sosial. Kekayaan dan pengaruhnya terus bertumbuh, menjadikannya salah satu tokoh paling penting di dunia bisnis Indonesia.

    Dato Sri Tahir adalah pendiri Mayapada Group, sebuah konglomerasi yang memiliki portofolio bisnis yang mengesankan di berbagai sektor. Beliau memulai perjalanannya sebagai pengusaha dari bawah, membangun bisnisnya dengan ketekunan, visi yang tajam, dan keberanian dalam mengambil keputusan. Perbankan melalui Bank Mayapada menjadi salah satu pilar utamanya, namun ia juga sukses merambah ke sektor properti, kesehatan, media, dan bahkan pernah memiliki ritel besar seperti Matahari Departement Store. Kemampuannya untuk melakukan diversifikasi bisnis dan mengelola risiko dengan baik menjadi kunci keberhasilannya. Tahir dikenal tidak hanya karena kekayaannya, tetapi juga karena filantropinya yang luar biasa. Beliau telah menyumbangkan sebagian besar kekayaannya untuk berbagai tujuan amal, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan, melalui Tahir Foundation. Komitmennya untuk memberikan kembali kepada masyarakat menjadikannya sosok yang dihormati. Ia adalah bukti bahwa kesuksesan bisnis yang gemilang dapat diiringi dengan kepedulian sosial yang mendalam. Pengaruhnya dalam dunia bisnis dan filantropi Indonesia sangatlah besar, menjadikannya salah satu figur yang paling disegani dan dihormati di antara para pengusaha besar.

    Jadi, guys, itulah sedikit gambaran tentang siapa saja yang sering disebut sebagai 9 Naga Indonesia. Mereka adalah para pengusaha hebat yang telah memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Indonesia. Perjalanan mereka penuh inspirasi, mengajarkan kita tentang pentingnya kerja keras, visi, inovasi, dan keberanian dalam meraih kesuksesan. Ingat ya, guys, ini hanyalah sebutan populer dan fokusnya adalah pada kontribusi mereka dalam membangun bisnis dan ekonomi di Indonesia. Tetap semangat berbisnis!