Guys, pernah nggak sih kalian bingung pas denger kata 'like' dalam bahasa Inggris? Soalnya, kata ini tuh kayak punya banyak muka, bisa berarti macem-macem tergantung konteksnya. Nah, di artikel ini, kita bakal kupas tuntas arti 'like' dalam bahasa Inggris, biar kalian nggak salah paham lagi. Siap? Let's go!
'Like' Sebagai Kata Kerja: Menyukai Sesuatu atau Seseorang
Nah, yang paling umum dan sering kita denger, 'like' sebagai kata kerja itu artinya menyukai. Ini dia arti 'like' yang paling dasar dan sering dipakai sehari-hari. Kalian bisa pakai ini buat nunjukkin kalau kalian suka sama sesuatu, orang, aktivitas, atau bahkan ide. Misalnya, I like pizza (Aku suka pizza) atau She likes dancing (Dia suka menari). Simpel banget kan? Tapi hati-hati, penggunaannya juga ada aturannya, lho. Kalau subjeknya orang ketiga tunggal (he, she, it), jangan lupa tambahin 's' di belakangnya jadi 'likes'. Contohnya, He likes to play football. Kalau bentuk lampau, ya tinggal pakai 'liked'. We liked the movie very much. Dan kalau dalam bentuk negatif, kita pakai 'do not like' atau 'does not like' (disingkat 'don't like' atau 'doesn't like'), serta 'did not like' (disingkat 'didn't like') untuk masa lampau. Jadi, kalau kalian mau bilang nggak suka, tinggal tambahin 'don't' atau 'doesn't' di depannya. Misalnya, I don't like rainy days. Gampang, kan? Inget-inget aja aturannya biar makin pede ngomongnya.
'Like' dalam Frasa 'Would Like'
Selain itu, ada juga frasa keren yaitu 'would like'. Ini tuh kayak versi lebih sopan dan halus dari 'want' (mau). Biasanya dipakai pas kita mau minta sesuatu atau ngajak orang lain melakukan sesuatu. Contohnya, I would like a cup of coffee, please (Saya ingin secangkir kopi, tolong). Atau kalau mau ngajak, Would you like to go to the cinema? (Maukah kamu pergi ke bioskop?). 'Would like' ini sering banget dipakai di situasi formal atau pas ngobrol sama orang yang belum kita kenal akrab. Ini nunjukkin kalau kalian tuh punya etiket yang bagus, guys. Jadi, kalau lagi mau pesen makanan atau minuman, atau mau ngundang seseorang, pakai 'would like' biar kesannya lebih sopan dan nggak terkesan maksa. Ingat, ini penting banget buat membangun kesan yang baik, terutama kalau kalian lagi di luar negeri atau lagi komunikasi sama orang bule. Fleksibilitas kata 'like' ini memang bikin pusing kadang-kadang, tapi kalau udah ngerti, bakal kepake banget di berbagai situasi. Jadi, jangan cuma nyangkut di arti 'suka' aja ya, tapi eksplorasi juga 'would like' ini.
Perbedaan 'Like' dan 'Love'
Sekarang, mari kita bedah dikit soal perbedaan antara 'like' dan 'love'. Keduanya sama-sama nunjukkin rasa suka, tapi levelnya beda, guys. 'Like' itu kan rasa suka yang biasa aja, kayak kalian suka sama pizza, suka sama lagu, atau suka sama warna tertentu. Suka-suka aja gitu, nggak sampai yang wah banget. Nah, kalau 'love', ini levelnya udah lebih dalam, lebih intens. Kalian bisa 'love' sama keluarga, sahabat sejati, pasangan hidup, atau bahkan hobi yang bener-bener kalian cintai. Jadi, kalau kalian bilang I love my mom, itu artinya sayang banget, bukan cuma sekadar suka. Tapi, perlu diingat juga, kadang orang Inggris pakai 'love' buat hal-hal yang mereka suka banget tapi nggak sedalam arti cinta yang sebenarnya. Misalnya, I love this new song! Ini nggak berarti mereka cinta mati sama lagunya, tapi saking sukanya. Nah, bedanya sama 'like' yang lebih ke 'lumayan suka' atau 'cukup suka', 'love' ini nunjukkin tingkat antusiasme yang lebih tinggi. Makanya, penting banget buat perhatiin konteksnya. Jangan sampai salah pakai, nanti dikira aneh lho. Jadi, kalau suka biasa pakai 'like', kalau udah sayang banget atau suka banget, baru deh pakai 'love'. Ingat ya, like itu santai, love itu serious business.
'Like' Sebagai Kata Sambung: Seperti atau Sama Dengan
Selain jadi kata kerja, 'like' juga bisa berfungsi sebagai kata sambung (preposisi). Di sini, 'like' punya arti 'seperti' atau 'sama dengan'. Fungsi utamanya adalah buat bikin perbandingan atau nunjukkin kesamaan antara dua hal. Misalnya, He runs like the wind (Dia berlari seperti angin). Di sini, 'like' membandingkan kecepatan larinya dengan angin. Keren, kan? Atau contoh lain, Your handwriting looks like mine (Tulisan tanganmu terlihat seperti tulisan tanganku). Kata 'like' di sini menunjukkan kesamaan antara dua tulisan tangan. Penggunaannya cukup fleksibel, bisa di awal atau di tengah kalimat. Yang penting, ada dua hal yang mau dibandingkan. She sings like an angel (Dia bernyanyi seperti bidadari), This car is expensive, like yours (Mobil ini mahal, seperti punyamu). Kuncinya, 'like' di sini berfungsi sebagai jembatan untuk menghubungkan dua objek yang punya kemiripan. Jadi, kalau kalian mau bilang sesuatu itu mirip sama yang lain, atau mau membandingkan sesuatu, kata 'like' ini jagonya. Jangan sampai lupa, ya! Ini juga sering banget dipakai dalam percakapan sehari-hari, jadi wajib banget buat dikuasai.
'Like' dalam Ungkapan Perbandingan Lainnya
Masih soal 'like' sebagai kata sambung, ada banyak banget ungkapan perbandingan keren yang bisa kalian pakai. Salah satunya adalah 'as...as', tapi 'like' juga bisa dipakai buat bikin perbandingan yang lebih casual. Contohnya, He's tall like his father (Dia tinggi seperti ayahnya). Ini jelas banget perbandingannya. Terus ada juga yang agak unik, She looks like a movie star (Dia terlihat seperti bintang film). Ini bukan berarti dia beneran bintang film, tapi penampilannya yang mirip. 'Like' ini sering muncul dalam perumpamaan atau simile, yang bikin deskripsi jadi lebih hidup dan menarik. Kadang-kadang, 'like' juga bisa diartikan sebagai 'contohnya' atau 'misalnya', tapi penggunaannya nggak seformal 'for example'. Contohnya, I like fruits, like apples and bananas (Aku suka buah-buahan, seperti apel dan pisang). Di sini, 'like' digunakan untuk memberikan contoh. Jadi, kalau kalian lagi butuh perumpamaan atau mau kasih contoh, 'like' ini bisa jadi pilihan yang pas. Perhatikan baik-baik ya, guys, biar nggak salah kaprah. Penggunaan 'like' di sini memang lebih ke arah deskriptif dan perbandingan, jadi nuansanya beda sama 'like' yang berarti 'suka'.
'As If' dan Perbandingannya dengan 'Like'
Nah, seringkali orang bingung antara 'like' dan 'as if'. Keduanya memang dipakai untuk perbandingan, tapi ada sedikit perbedaan. 'Like' biasanya dipakai sebelum kata benda atau frasa kata benda. Contohnya, He acts like a child (Dia bertingkah seperti anak kecil). Di sini, 'like' diikuti oleh kata benda 'child'. Sedangkan 'as if' biasanya diikuti oleh klausa, yaitu kalimat yang punya subjek dan predikat. Contohnya, He acts as if he were a child (Dia bertingkah seolah-olah dia adalah anak kecil). Perhatikan bahwa setelah 'as if' kita menggunakan subjunctive mood (were), meskipun subjeknya tunggal. Ini untuk menunjukkan sesuatu yang tidak nyata atau berlawanan dengan kenyataan. Jadi, kalau mau membandingkan satu benda dengan benda lain, pakai 'like'. Tapi kalau mau membandingkan suatu keadaan dengan keadaan lain yang mungkin tidak nyata atau berlawanan, pakai 'as if'. Memang agak tricky, tapi kalau sering latihan pasti bisa kok. Intinya, 'like' lebih ke perbandingan langsung, sementara 'as if' lebih ke perbandingan yang sifatnya 'seolah-olah'.
'Like' Sebagai Kata Keterangan: Kira-kira atau Sekitar
Selain dua fungsi utama di atas, guys, ternyata 'like' juga bisa dipakai sebagai kata keterangan (adverb). Dalam konteks ini, 'like' punya arti 'kira-kira', 'sekitar', atau 'kurang lebih'. Biasanya dipakai buat ngasih perkiraan angka atau jumlah. Contohnya, It takes like an hour to get there (Perjalanannya memakan waktu kira-kira satu jam untuk sampai ke sana). Di sini, 'like' menunjukkan bahwa waktu tempuhnya itu perkiraan, nggak pasti persis satu jam. Atau contoh lain, There were like fifty people at the party (Ada sekitar lima puluh orang di pesta itu). Penggunaan 'like' sebagai adverb ini sering banget kedengeran dalam percakapan santai atau informal. Ini bikin omongan kita terdengar lebih luwes dan nggak kaku. He's like ten years old (Dia umurnya kira-kira sepuluh tahun). It cost like twenty dollars (Harganya sekitar dua puluh dolar). Jadi, kalau kalian mau ngasih perkiraan kasar, jangan ragu pakai 'like' ya. Tapi ingat, ini buat situasi informal aja, jangan dipakai pas lagi presentasi atau nulis laporan resmi, nanti dikira nggak profesional.
Penggunaan 'Like' dalam Bahasa Gaul (Slang)
Nah, ngomongin soal bahasa gaul, 'like' itu udah kayak bumbu wajib. Sering banget dipakai sama anak muda, entah itu buat jeda ngomong, buat nekenin sesuatu, atau bahkan cuma sekadar filler word. Contohnya, So, like, I was walking down the street, and like, this guy just came up to me... (Jadi, kayak, aku lagi jalan di jalan, terus kayak, ada cowok nyamperin aku...). Di sini, 'like' nggak punya arti spesifik, cuma jadi pengisi jeda biar nggak diem banget pas ngomong. Kadang juga dipakai buat penekanan, It was, like, the best movie ever! (Itu tuh, kayak, film terbaik sepanjang masa!). Nah, kalau kayak gini, fungsinya buat nambahin 'rasa' biar omongan makin heboh. Penggunaan 'like' yang berlebihan dalam bahasa gaul ini kadang dikritik, karena bisa bikin ngomong jadi nggak jelas atau nggak efektif. Tapi ya, namanya juga bahasa gaul, kan suka-suka aja. Yang penting, kita tahu kapan dan gimana cara pakainya biar nggak terdengar aneh. Kalau kebanyakan pakai 'like' buat filler, bisa jadi annoying buat pendengarnya. Jadi, bijak-bijaklah dalam menggunakan 'like' sebagai filler word, ya!
Kapan Sebaiknya Menghindari Penggunaan 'Like'
Biar nggak salah kaprah dan biar omongan kalian makin keren, ada beberapa situasi di mana sebaiknya kalian menghindari penggunaan 'like' secara berlebihan, terutama yang jadi filler word. Pertama, saat komunikasi formal. Misalnya pas lagi presentasi di depan umum, wawancara kerja, atau nulis esai akademis. Di situasi kayak gini, penggunaan 'like' yang sering bisa bikin kalian kelihatan nggak profesional, kurang persiapan, atau nggak percaya diri. Lebih baik pakai jeda yang hening atau kalimat yang lebih terstruktur. Kedua, saat menulis. Kecuali kalau memang konteksnya sangat informal seperti chat pribadi, hindari pakai 'like' sebagai filler dalam tulisan. Tulisan yang baik itu harus jelas dan ringkas. Ketiga, kalau kalian berbicara dengan orang yang nggak terbiasa dengan bahasa gaul Inggris. Bisa jadi mereka bingung atau malah nggak respect sama cara bicara kalian. Intinya, kenali audiens dan situasi kalian. Kalau memang nggak yakin, lebih baik pilih cara bicara yang lebih standar dan jelas. Menguasai penggunaan 'like' yang benar itu bagus, tapi tahu kapan harus berhenti juga sama pentingnya, guys. Jadi, be smart ya!
Kesimpulan
Jadi, gimana guys? Udah mulai tercerahkan soal arti 'like' dalam bahasa Inggris? Kata ini tuh memang fleksibel banget, bisa jadi kata kerja (menyukai), kata sambung (seperti), bahkan kata keterangan (kira-kira). Kuncinya adalah memperhatikan konteks kalimatnya. Dengan memahami berbagai fungsi dan arti 'like', kalian bisa makin pede berkomunikasi pakai bahasa Inggris, baik dalam percakapan sehari-hari maupun situasi yang lebih formal. Jangan takut buat terus belajar dan latihan, ya! Semakin sering kalian mendengar dan menggunakan, semakin terbiasa juga kalian dengan nuansa kata 'like' ini. Keep practicing and happy learning!
Lastest News
-
-
Related News
Abba Pai Church: Your Guide To The São Paulo Sanctuary
Alex Braham - Nov 18, 2025 54 Views -
Related News
Royal Alloy TG 250: Price & Overview In Malaysia
Alex Braham - Nov 17, 2025 48 Views -
Related News
Destiny's Child Top Hits: A Year-by-Year Breakdown
Alex Braham - Nov 13, 2025 50 Views -
Related News
New York RB II Vs Orlando City II: Game Preview
Alex Braham - Nov 15, 2025 47 Views -
Related News
Las Vegas Techno Music Festival: Your Guide
Alex Braham - Nov 14, 2025 43 Views